HBL - Fitur paling enak PES 2017 bagi saya adalah Master League. Entah kenapa memainkan tim sekaligus ikut andil dalam tata kelola klub layaknya seorang manajemen dan pelatih sepak bola ada rasa kenyamanan dan ketagihan tersendiri selain bermain multiplayer saat ada teman ikut nongkrong.
Haniqbal.com akan membahas tips seputar tersebut, sebelumnya disini sempat ter-publish ‘Cara Bermain Master League dengan Benar’, pada postingan ini akan membahas lebih dalam, dan bisa dijadikan catatan kamu dalam bermain Master League.
Haniqbal.com akan membahas tips seputar tersebut, sebelumnya disini sempat ter-publish ‘Cara Bermain Master League dengan Benar’, pada postingan ini akan membahas lebih dalam, dan bisa dijadikan catatan kamu dalam bermain Master League.
Gaji Pemain
Dalam skuad, gaji diberikan pada pemain sebagai syarat dia bermain di tim kamu. Manajemen gaji di Master League milik Pro Evolution Soccer 2017 tidak se-complicated game Football Manager. Pada FM, sebutan dari game buatan SEGA itu proses penggajian cukup ribet. Kita akan dipusingkan dengan pemain yang minta yang aneh-aneh, kadang jika gaji tidak sesuai, pemain ogah gabung dengan klub kita, belum ditambah mood pemain yang mudah berubah-ubah. Ya mungkin karena Football Manager disetting untuk hal seperti itu, mereka buat game agar kita dekat se-real mungkin dengan kehidupan di luar dan lama dari sepakbola.
Sementara PES dibuat fokus utamanya adalah bagaimana kita memainkan sepakbola dengan bantuan joystick atau gamepad, untuk hal serumit seperti FM tidak sepenuhnya terjadi di PES 2017 dan seri sebelumnya.
Kenapa saya bahas? Karena fokus utama saya adalah mempertahankan budget transfer dan budget gaji agar kita tidak defisit (minus) dan bisa bebas bergerak di bursa transfer. Jika kita menata dengan baik, maka baik pula kesehatan tim yang kita kelola atau latih.
Sementara PES dibuat fokus utamanya adalah bagaimana kita memainkan sepakbola dengan bantuan joystick atau gamepad, untuk hal serumit seperti FM tidak sepenuhnya terjadi di PES 2017 dan seri sebelumnya.
Kenapa saya bahas? Karena fokus utama saya adalah mempertahankan budget transfer dan budget gaji agar kita tidak defisit (minus) dan bisa bebas bergerak di bursa transfer. Jika kita menata dengan baik, maka baik pula kesehatan tim yang kita kelola atau latih.
Gaji Mahal
Nominal gaji 5.000.000 euro per musim bagi saya sudah terhitung mahal. Apalagi jika kita berkaca dengan tim yang kita kelola dengan keuangan pas-pasan misal Lazio, Sassuolo, Sampdoria dsb. Untuk tim-tim seperti Inter, AC Milan, Juventus, AS Roma gaji 5 juta masih wajar. Namun tidak wajar jika hampir semua pemain digaji segitu. Kenapa saya milih Serie A, karena sebagian besar Analisa saya saat saya menangani Genoa. Jika itu English Premier League mungkin sedikit lebih tinggi (besaran gaji).
Dalam skuad saya, Genoa, saya memastikan agar gaji pemain diatas 5.000.000 euro hanya 2-3 pemain, dan itu adalah pemain penting atau bintang klub. Jika terlalu banyak, maka akan saya lepas dan menggantikannya dengan darah muda yang cenderung bergaji kecil juga sebatas buat pemain backup-an skuad inti.
Komposisi saya, bersama Genoa yang sudah memasuki musim ke-4 dan sudah menjuarai 1 scudetto, 1 Liga Champion dan 3 Piala Italia :
Dalam skuad saya, Genoa, saya memastikan agar gaji pemain diatas 5.000.000 euro hanya 2-3 pemain, dan itu adalah pemain penting atau bintang klub. Jika terlalu banyak, maka akan saya lepas dan menggantikannya dengan darah muda yang cenderung bergaji kecil juga sebatas buat pemain backup-an skuad inti.
Komposisi saya, bersama Genoa yang sudah memasuki musim ke-4 dan sudah menjuarai 1 scudetto, 1 Liga Champion dan 3 Piala Italia :
- Gaji > 5.000.000 euro keatas untuk 2 orang (pemain bintang).
- Gaji 2.000.000 s/d 4.000.000 euro untuk 11 orang (pemain inti ‘starting XI’ dan rotasi).
- Gaji 1.000.000 s/d 2.000.000 euro untuk 5-6 orang (pemain cadangan)
- Gaji < 1.000.000 untuk pemain muda atau pemain tua
Kenapa Gaji Pemain Saya Mahal
- Merekrut Pemain Matang. Membeli pemain terkenal dan sudah punya nama atau sudah memiliki riwayat bermain banyak, membuat permintaan gaji tidak sedikit. Hal semacam itu akan memaksa kamu untuk memberikan gaji yang cukup lebih dari sekedar ‘lumayan’. Usia pemain matang kisaran 22-29 tahun.
- Merekrut Pemain dari Tim Top. Misal kamu membeli Joao Mario dari Inter untuk Genoa. Selain karena matang, dia akan jual mahal dan mematok harga mahal untuk urusan gaji. Jadi wajar bila pemain dari tim elit pindah ke tim tengah-tengah meminta hal seperti itu.
- Memaksakan Beli Pemain dengan ‘Chances of Signing’ hanya 2 Bar. Selain akan meminta gaji yang tinggi kadang harga pemainnya juga sangat tinggi, hal itu karena sang pemain tidak cukup tertarik bergabung atau menjadi komponen pemain inti di klubnya sehingga wajar ia ingin kenaikan gaji yang berlipat-lipat. Untuk melihat tanda itu, masuk kedetail pemain lalu tekan R2 atau L2 pada joystick kamu.
Tips Gaji Mahal Pemain di Master League
Bijaklah dalam meramu skuad kamu, hindari membeli pemain dengan ‘Chances of Signing’ rendah, minal 3-4 bar. Lalu untuk memperpanjang kontrak, jangan berikan kontrak baru selagi masih sisa 1-2 tahun lagi, biarkan hingga expired sampai ada notifikasi untuk memperbaharui mereka. Perpanjang kontrak mereka di masa seperti itu jauh lebih murah ketimbang kamu memperpanjang durasi kontrak yang masih menyisakan 1-2 tahun lagi. Boleh lalukan seperti itu, asal pemain itu adalah pemain yang jarang bermain yang tidak ingin kamu lepas, biasanya dalam kasus itu adalah pemain tua.
Sekian untuk penjelasan Cara Mengatasi Gaji Mahal pada Master League PES2017, semoga bermanfaat atau jika kalian ingin menambahkan, bisa kasih di kolom komentar. Terimakasih.
Sekian untuk penjelasan Cara Mengatasi Gaji Mahal pada Master League PES2017, semoga bermanfaat atau jika kalian ingin menambahkan, bisa kasih di kolom komentar. Terimakasih.